Jumat, 21 Desember 2012

Pesawat Air Berlin Alami Alami Pecah Ban di Bandara Phuket

Sebuah pesawat jet Airbus A330, milik maskapai penerbangan komersil, Air Berlin yang tengah mengangkut 249 orang penumpang mengalami pecah ban. Kecelakaan terjadi saat melakukan pendaratan darurat dramatis di sebuah pulau resor di Thailand akibat mengalami masalah mesin. Pesawat itu berada sekitar satu jam perjalanan dari bandara Phuket, Thailand, menuju bandara Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE), ketika mengalami masalah mesin, di Kamis (20/12/2012). Pihak maskapai, mengatakan seluruh penumpang, tidak terluka ketika pesawat melakukan pendaratan darurat, di bandara Phuket. “Sebuah pendaratan darurat terjadi, setelah pilot mengatakan kepada menara kontrol mesin pesawat sebelah kiri mengalami masalah,” kata Direktur Bandara, Prathuang Sornkhom. “Ban pesawat meledak karena bantingan keras jet ke landasan pacu,” katanya. Akibatnya bandara harus ditutup selama enam jam untuk memastikan keselamatan landasan pacu bandara.disadur dari : infopenerbangan.com

Kamis, 20 Desember 2012

Citilink Pemenang Penghargaan Top Executive Level

Citilink, maskapai penerbangan berbiaya murah (LCC), mendapatkan penghargaan, penghargaan ini diberikan secara langsung oleh Kemal Effendi Gani, Pemimpin Redaksi Majalah Mix Marketing Communications kepada Arif Wibowo, CEO PT Citilink Indonesia. Penghargaan ini dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi dan kontribusi Majalah Mix Marketing Communication terhadap aktifitas Marketing Communication di Indonesia, sebagai salah satu pemenang penghargaan untuk Top Executive Level. CEO PT Citilink Indonesia, Arif Wibowo dalam mengatakan, satu lagi penghargaan yang diterima oleh Citilink di penghujung tahun 2012 ini, dengan total ada 3 penghargaan yang diterima. Prestasi yang cukup membanggakan bagi Citilink di umurnya yang masih balita. Citilink selama 2012 memang gencar melakukan gebrakan dan memperbanyak aktifitas komunikasi pemasaran, agar masyarakat mengenal brand baru Citilink yang telah menjadi maskapai mandiri ini. “Semoga penghargaan-penghargaan yang diterima Citilink tahun ini menjadi semangat para karyawan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik lagi, demi kemajuan maskapai nasional Indonesia,” ujar Arif Wibowo. Pada Desember 2012, Citilink telah mendapatkan 2 penghargaan dinobatkan sebagai maskapai penerbangan nasional terbaik untuk kategori Transportasi dalam penghargaan Anugerah Adikarya Wisata 2012 dan Indonesia Leading Low Cost Carrier pada Indonesia Travel and Tourism Award 2012.Disadur dari : infopenerbangan.com

Rabu, 19 Desember 2012

Cerita Lion Air Yang Nyaris Tabrakan

Tragedi tabrakan pesawat di udara nyaris melanda dua pesawat Lion, Minggu (16/12/2012) lalu. Kedua pilot kehilangan arah hingga hampir near miss (tabrakan) di udara, akibat tiadanya panduan sistem radar Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang lumpuh sekitar 15 menit.Radar udara Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Cengkareng, sempat mati selama 15 menit, setelah Uninterruptible Power Supply (UPS) terbakar. Runyamnya, UPS ini terbakar setelah listrik bandara padam. Peristiwa near miss itu terungkap setelah Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa memerintahkan investigasi terbakarnya UPS dalam sistem radar Air Traffic Controller (ATC) Bandara Soetta, Senin (17/12/2012). “Saya tidak tahu (penyebabnya), ada sistem yang terbakar. Ini harus diinvestigasi, karena menyangkut keselamatan penumpang dan image bangsa dalam dunia penerbangan internasional,” kata Menko Perekonomian, Hatta Rajasa di Istana Negara Jakarta. Mantan Menteri Perhubungan itu menjelaskan, peristiwa 15 menit itu nyaris membuat petaka dunia penerbangan di Indonesia. “Hampir terjadi near miss antara dua pesawat, Lion dan Lion. Yang Lion return to base (RTB), RTB ke masing-masing tempat, dan dua pesawat divert (alih) ke Semarang,” tutur Hatta. Hatta mengemukakan, pesawat di udara terbang tanpa panduan sekitar 15 menit. Padahal, 15 menit di udara itu waktu yang panjang. “Jadi selama 15 menit itu blackout, panjang waktunya di udara,” tandasnya. Begitu mendapat informasi adanya kerusakan sistem radar di bandara, pihaknya menghubungi Dirjen Perhubungan Udara dan meminta kronologi dan investigasi kasus ini. Dari penjelasan yang didapatkan, Hatta menyatakan ada kerusakan UPS. Hatta mengemukakan, dari aspek material memang tak menyebabkan kerugian terlalu besar dibanding nyawa ratusan penumpang di udara. “Tapi matinya radar dalam penerbangan itu, sangat mengerikan. Dan, tidak boleh terjadi,” ungkapnya. Hatta meminta segera dilakukan investigasi terbakarnya UPS dalam sistem radar di ATC itu, untuk segera diinvestigasi dan perangkatnya dimodernisasi. “Karena landing di tempat kita itu sudah sangat padat. Harus triple, mungkin untuk menjaga keamanan,” katanya. Terbakarnya pasokan listrik dari UPS menuju ATC, otomatis menyebabkan sistem radar pemantau lalu lintas udara mati. Panduan udara untuk pilot pun sirna. Peristiwa berbahaya ini berlangsung sekitar 15 menit, dan dalam rentang waktu itu, dua pesawat Lion Air akan melakukan pendaratan di landasan sepanjang 3.400 meter persegi. Beruntung kedua pilot mampu membawa penumpangnya hingga landing dengan selamat. Bandara Soetta sempat mengalami kekacauan, termasuk berdampak pada gangguan 64 penerbangan di Tanah Air. “Penerbangan yang tertunda akibat peristiwa ini, 39 penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta, tiga penerbangan dialihkan dan 22 penerbangan menuju Bandara Soekarno-Hatta,” kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura II, Trisno Heriyadi. Penyebab radar di bagian ATC tower mati itu lantaran UPS terbakar sekitar pukul 16.50 WIB. Baru pukul 18.05 demi keamanan penerbangan, penerbangan incoming dan departure di- release bertahap setiap 10 menit selanjutnya tiap 5 menit. Sehubungan bergesernya jadwal sejumlah penerbangan (delayed) dari dan menuju Bandara Soeta, pihak AP II minta maaf. “Kami atas nama Manajemen PT Angkasa Pura II meminta maaf atas ketidaknyamanan ini,” kata Trisno. Kementerian Perhubungan tak membantah near miss dua pesawat Lion Air, akibat radar bandara mati. Menurut Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub, Bambang S Ervan, kedua pesawat itu jaraknya kurang dari ketentuan batas keselamatan. “Ya kemungkinan (tabrakan) ada, tapi saya belum dapat datanya,” kata Bambang di Jakarta, Senin (17/12/2012). Aturannya, kata Bambang, ada standar jarak minimal atas-bawah-kiri-kanan pesawat di udara. “Nah pesawat yang near miss itu, kurang dari jarak minimal yang distandarkan. Jarak antar atas-bawah-kiri-kanan itu kalau tak salah 1.000 feet, itu kurang dari 1.000 feet,” jelasnya. Near miss menggambarkan peristiwa tak direncanakan dan tak menimbulkan kehancuran, tapi potensial menimbulkan kehancuran. Near miss dalam dunia penerbangan populer disebut hampir tabrakan antarpesawat di udara. Standar minimal resmi, jarak antarpesawat agar tak mengalami near miss, lima nautical mile (NM) atau 9.260 meter secara horisontal dan 1.000 kaki (304,8 meter) secara vertikal. Jika jarak kedua pesawat secara horisontal dan vertikal kurang dari ketentuan itu, kategori near miss.Disadur dari : infopenerbangan.com

Minggu, 16 Desember 2012

Brunei Buka Penerbangan Langsung Makassar

Maskapai Brunei Airlines direncanakan membuka rute penerbangan dari Brunei ke Makassar. Manajemen maskapai melihat adanya potensi besar pasar penerbangan. Rencana pembukaan rute disampaikan dalam pertemuan antara manajemen maskapai dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Makassar. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut pameran produk wisata oleh Pemerintah RI di Bandar Seri Begawan. Pada pameran tersebut dipamerkan potensi wisata dan perdagangan di Makassar. Manajemen maskapai yang turut berpameran lalu tertarik dengan potensi Makassar. “Maskapai Brunei melirik pasar penerbangan TKI asal Makassar dan penerbangan haji umrah. Warga Makassar yang berhaji dan umrah kan, cukup banyak. Selama ini masih menjadikan Jakarta sebagai hub,” kata Ketua PHRI Kota Makassar, Kwandi Salim. Brunei Airlines berencana menjadikan Makassar sebagai hub penerbangan umrah. Kepastian untuk pembukaan jalur penerbangan internasional, kata Kwandi, diketahui bulan depan.disadur dari : infopenerbangan.com

Brunei Buka Penerbangan Langsung Makassar

Maskapai Brunei Airlines direncanakan membuka rute penerbangan dari Brunei ke Makassar. Manajemen maskapai melihat adanya potensi besar pasar penerbangan. Rencana pembukaan rute disampaikan dalam pertemuan antara manajemen maskapai dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Makassar. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut pameran produk wisata oleh Pemerintah RI di Bandar Seri Begawan. Pada pameran tersebut dipamerkan potensi wisata dan perdagangan di Makassar. Manajemen maskapai yang turut berpameran lalu tertarik dengan potensi Makassar. “Maskapai Brunei melirik pasar penerbangan TKI asal Makassar dan penerbangan haji umrah. Warga Makassar yang berhaji dan umrah kan, cukup banyak. Selama ini masih menjadikan Jakarta sebagai hub,” kata Ketua PHRI Kota Makassar, Kwandi Salim. Brunei Airlines berencana menjadikan Makassar sebagai hub penerbangan umrah. Kepastian untuk pembukaan jalur penerbangan internasional, kata Kwandi, diketahui bulan depan.disadur dari : infopenerbangan.com

Kamis, 13 Desember 2012

Mandala Airlines Fokus Pada Penerbangan Murah

Maskapai penerbangan Mandala Airlines memfokuskan usahanya di pasar “low cost carrier” (LCC) atau penerbangan murah dengan penambahan armada guna meningkatkan layanannya pada 2013. “Kalau dulu menerapkan `full service`, kini di bawah kepemimpinan manajemen baru kami siap bersaing dengan perusahaan penerbangan lain yang juga membidik pasar LCC,” kata Direktur Komersial Mandala Airlines, Brata Rafly, ditemui usai pengenalan “ANZ Travel Card” bersama Mandala Airlines, di Surabaya, Rabu. Menurut dia, upaya membidik pasar penerbangan murah di Indonesia karena saat ini masyarakat kelas menengah kian berkembang meski krisis ekonomi dan keuangan masih melanda Amerika Serikat-Eropa. “Tapi, bagi kalangan tersebut dampak krisis ekonomi global tidak berpengaruh,” ujarnya. Walau maskapainya membidik pasar LCC di Indonesia, ia mengemukakan, faktor keselamatan dan kenyamanan penumpang adalah hal terpenting. “Di samping itu, ketepatan waktu penerbangan `OTP` kami juga terjaga dengan baik atau di posisi 90 persen sehingga meminimalkan `delay`,” katanya. Di sisi lain, jelas dia, upayanya membidik pasar Jatim sesuai dengan data Badan Pusat Statistik Jawa Timur tentang peningkatan kunjungan wisatawan asing maupun domestik ke provinsi ini. Kondisi itu tampak dari arus keluar dan masuk melalui Bandara Internasional Juanda yang tumbuh 6,34 persen dibandingkan 2011. “Situasi tersebut membuat kami optimistis bahwa pasar penerbangan Jatim khususnya Surabaya sangat menjanjikan,” katanya. Karena itu, tambah dia, dalam waktu dekat siap mendatangkan satu unit pesawat baru dari Abu Dhabi. Armada tersebut sengaja dipesan untuk melayani masyarakat penerbangan dari dan ke Surabaya. “Besarnya potensi pasar Surabaya membuat kami mampu membuka empat rute baru dalam satu bulan yakni Jakarta-Surabaya, Surabaya-Kuala Lumpur, Singapura-Surabaya, dan Surabaya-Denpasar,” katanya. Mengenai penambahan armadanya, ia melanjutkan, maskapai tersebut akan meningkatkan jumlahnya menjadi 15 unit pada 2013. Kalau sampai akhir 2012 hanya ada lima pesawat yang operasional di Tanah Air. “Untuk investasi yang disiapkan, secara total belum dikalkulasi. Tapi, setiap pesawat membutuhkan dana sekitar 50 juta dolar AS,” katanya.disadur dari : infopenerbangan.com

Rabu, 12 Desember 2012

Garuda Indonesia Buka Rute Balikpapan - Tarakan

Sebagai upaya untuk memperluas jaringan penerbangan dan meningkatkan layanan kepada pengguna jasa, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. membuka rute penerbangan baru Balikpapan-Tarakan (pp) mulai Rabu (12/12) ini. Penerbangan Balikpapan-Tarakan akan dilayani Garuda Indonesia setiap harinya dengan pesawat GA 668 yang berangkat dari Balikpapan pada pukul 11.05 WITA dan tiba di Tarakan pada 12.10 WITA. Sementara rute Tarakan-Balikpapan setiap harinya dilayani dengan pesawat GA 669 yang berangkat dari Tarakan pada pukul 12.50 WITA dan tiba di Balikpapan pada pukul 13.55 WITA. Pembukaan rute ini diharapkan dapat mempermudah pengguna jasa dari Balikpapan yang hendak mengunjungi Tarakan maupun sebaliknya, terutama para pekerja di bidang agribisnis, perminyakan, dan pertambangan di Kalimantan Timur yang akan melakukan kunjungan bisnis, keluarga, maupun wisata. Rute ini juga diharapkan dapat meningkatkan aktifitas perekonomian, wisata, maupun sosial dan budaya di antara kedua kota. Balikpapan sendiri merupakan salah satu pintu gerbang di Indonesia Timur dengan pertumbuhan bisnis yang sangat pesat. Sementara Tarakan dikenal sebagai kota perdagangan dan jasa. Kota Tarakan saat ini ditargetkan sebagai salah satu tujuan wisata MICE, wisata budaya, wisata alam, dan pusat promosi wisata di wilayah utara Kalimantan Timur. Selain itu, rute ini juga ditargetkan dapat memfasilitasi para jemaah haji Tarakan, khususnya wilayah Tarakan Timur, Tengah, Barat, dan Utara, yang berangkat melalui embarkasi kota Balikpapan. Adapun rute baru Balikpapan-Tarakan akan dilayani Garuda Indonesia dengan armada Bombardier CRJ1000 NG dengan kapasitas kursi untuk 96 penumpang, terdiri dari 12 kursi di Kelas Eksekutif dan 84 kursi di Kelas Ekonomi. Pengoperasian pesawat Bombardier CRJ1000 NG sejalan dengan program pengembangan dan ekspansi yang terus dilakukan Garuda, khususnya pada pasar domestik dan regional jarak pendek yang memiliki density yang tinggi. Pesawat-pesawat tersebut digunakan oleh Garuda Indonesia untuk melayani penerbangan rute domestik dan regional melalui hub di Makassar, Medan, dan Balikpapan. Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar, mengatakan bahwa pengoperasian pesawat Bombardier CRJ1000 NextGen ini merupakan bagian dari program pengembangan armada dan “network” yang saat ini terus dilaksanakan Garuda. “Pesawat ini dioperasikan melalui hub Makassar, Medan dan Balikpapan untuk meningkatkan “connectivity” kota-kota di sekitar ketiga hub tersebut sehingga akan semakin memperkuat jaringan/network Garuda Indonesia secara keseluruhan. Disamping itu, pesawat ini juga akan meningkatkan efisiensi Garuda karena pesawat ini hemat bahan bakar hingga 30 persen”, tambah Emir. Pesawat CRJ 1000 NextGen mulai dipasarkan pada tahun 2010, dan terkenal dengan kehandalan, biaya operasional dan konsumsi bahan bakar yang efisien, dan kapasitas penumpang yang optimal. Efisiensi bahan bakar ini juga membuat pesawat CRJ 1000 NextGen berhasil mengurangi dampak pencemaran lingkungan secara signifikan. Tampilan dan desain pesawat CRJ 1000 NextGen memiliki interior yang nyaman bagi penumpang –dilengkapi dengan bagasi kabin yang cukup luas, desain baru yang lebih menarik pada jendela dan panel langit-langit pesawat, dan system pencahayaan kabin dengan teknologi yang yang lebih baik.

Selasa, 11 Desember 2012

Terbang ke London Gratis Naik Malaysia Airlines

Dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (11/12/2012), MAS menggelar kuis 12 O’Clock Rock dalam rangka menyambut ulang tahunnya ke-40. Pada 12 Desember 2012, traveler yang berhasil mem-booking tiket pesawat secara online pada 12.12 malam waktu Malaysia (GMT +8) akan terpilih sebagai pemenang. Maskapai Malaysia Airlines (MAS) memberikan kesempatan terbang menggunakan pesawat raksasa Airbus A380 dari Kuala Lumpur ke London. Gratis! “Nantinya bisa jadi lebih dari satu pemenang jika memang berhasil book tiket pada waktu yang ditentukan. Pemenang bakalan memperoleh penggantian secara cuma-cuma dari MAS jika resmi booking tiket pada waktu yang ditentukan tersebut termasuk airport taxes,” jelas MAS dalam pernyataannya. Tiket tersebut harus di-booking di situs resmi MAS, yaitu www.malaysiaairlines.com. Senior Vice President MAS, Muzammil Mohamad mengatakan, maskapai ini tidak bisa terus mengepakkan sayapnya selama 40 tahun tanpa dukungan loyal para penumpangnya. “Kita mengadakan kontes ini dengan mudahnya bagi seluruh penumpang setia MAS. Semua bisa seperti sekarang karena para penumpang setia,” jelasnya. MAS merupakan maskapai penerbangan nasional Malaysia yang melayani berbagai rute domestik dan internasional dari pusat operasinya di Kuala Lumpur International Airport (KLIA).

Senin, 10 Desember 2012

Indonesia Kekurangan 7.500 Teknisi Pesawat Terbang

Garuda Manufacturing Facility (GMF) AeroAsia memperkirakan saat ini Indonesia kekurangan 7.500 teknisi trampil di bidang pesawat terbang. GMF AeroAsia juga mulai merasakan kondisi ini seiring semakin tumbuhnya industri penerbangan dan semakin meningkatnya jumlah pesawat yang dioperasikan maskapai. Executive Vice President (EVP) Human Capital and Corporate Affairs GMF, Harkandri M Dahler, menyampaikan industri penerbangan adalah industri yang mengalami pertumbuhan paling pesat dibanding industri lain, dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. “Berdasar data yang diterbitkan Dirjen Perhubungan Udara, permintaan pesawat komersial berkapasitas lebih dari 100 kursi mencapai 304 unit di tahun 2011. Dan sampai dengan tahun 2016 permintaan akan meningkat hingga 480 unit,” kata Harkandri, kepada wartawan, di sela-sela Pembukaan Program Pelatihan Perawatan Struktur Badan Pesawat di Solo Techno Park (STP), Senin (10/12/2012). Kemudian, kata dia, penumpang pesawat domestik per semester I-2012 tercatat 33,7 juta atau naik 19,5% dibanding periode yang sama tahun lalu 28,2 juta penumpang. Seiring dengan jumlah pesawat baik yang sudah dioperasikan maupun yang baru dipesan, maka akan menjadi pasar potensial bagi jasa perawatan pesawat. Dia memperkirakan, pasar perawatan pesawat di Indonesia tahun 2016 akan mencapai lebih dari US$2 miliar, naik signifikan dari pasar tahun 2011 yang tercatat hanya US$850 juta. “Kenaikan pasar ini tentu akan menambah kebutuhan teknisi. Sayangnya, ketersediaan teknisi khususnya tenaga trampil masih sangat minim. Kebutuhan yang saat ini belum bisa dipenuhi mencapai 7.500 orang. Bagi GMF, mungkin bisa terpenuhi sekitar 5-6 tahun lagi,” papar dia. Dia mengakui,GMF pernah lengah tidak melakukan perekrutan teknisi selama sembilan hingga sepuluh tahun. Maka, saat ini GMF berupaya memenuhi kebutuhan teknisi perawatan pesawat terbang dengan menggandeng STP, SMK dan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Dari sisi akses kapasitas perawatan, GMF AeroAsia juga akan membangun hanggar keempat, Desember ini. “Selama ini kami sudah punya tiga hanggar. Kami akan menambah satu hanggar dengan kapasitas 17 line dan khusus melayani pesawat-pesawat kecil.” Disadur dari : infopenerbangan.com

Jumat, 07 Desember 2012

Garuda Indonesia Tambah 11.000 Kursi Untuk Antisipasi Libur Tahun Baru

PT Garuda Indonesia Tbk berencana menyediakan tambahan 11.000 kursi untuk mengantisipasi lonjakan penumpang menghadapi liburan tahun baru. Penambahan kursi ini dilakaukan selama 17 hari. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar saat ditemui dalam malam Anugerah BUMN 2012 yang diadakan Majalah BUMN Track di Ballroom Hotel, Four Seasons, Kuningan. “Kita akan menambah 11.000 kursi nanti dari tanggal 20-an Desember sampai seminggu setelah tahun baru,” ungkap Emir. Dia pun mengatakan, menjelang hari raya natal dan tahun baru ini, Garuda akan menambah frekuensi penerbangan domestik dan luar negeri. Karena lonjakan penumpang tak hanya terjadi untuk penerbangan dalam negeri, tapi juga untuk rute luar negeri. “Jakarta-Singapura, dan Denpasar-Hong Kong. Itu rute yang biasanya mulai ramai,” katanya. Selain itu, Emir juga mengatakan, tahun depan Garuda akan mendatangkan 24 pesawat baru dan 10 pesawat baru untuk Citilink. Berikut ini tipe dan harga 24 unit pesawat baru Garuda Indonesia: 4 unit Boeing 777-300 ER (per unit seharga $150 juta) 3 unit Airbus 330-200 dan 1 unit 330-300 (per unit seharga $100 juta) 10 unit Boeing 737-800 NG (per seharga unit US$50 juta) 7 unit Bombardier CRJ 1000 (per unit seharga $25 juta) Diperkirakan, totalnya mencapai Rp 14 triliun. Disadur dari : infopenerbangan.com

Rabu, 05 Desember 2012

Singapore Airlines, Raih Gelar Maskapai Terbaik Dunia

Bandara terbaik di dunia diraih oleh Incheon Airport di Korea Selatan Berdasar sebuah survei yang digelar oleh majalah Golobal Traveler dengan melibatkan sekitar 28 ribu pembacanya, masakapai penerbangan Singapore Airlines terpilih sebagai maskapai penerbangan terbaik di dunia. Survei tahunan yang di gelar oleh majalah yang berbasis di Amerika Serikat ini, juga mengungkap beberapa kategori terbaik lainnya. Bandara terbaik di dunia diraih oleh Bandara Incheon di Korea selatan. Seragam Paramugari terbaik diraih oleh maskapai Etihad dan Lounge terbaik di bandara di menangkan oleh Emirates. Pihak majalah Global Traveler sendiri menyatakan, kebanyakan responden memiliki pendapatan sekitar US$400.000 setahun dengan 76% diantaranya biasanya bepergian di kelas bisnis. Seperti dikutip dari laman News, berikut adalah sebagian daftar pemenang yang diberikan oleh majalah Global Traveler. Maskapai Terbaik Dunia: Singapore Airlines Maskapai dengan Kelas Pertama Terbaik: Emirates Maskapai dengan Kelas Bisnis Terbaik: British Airways Maskapai dengan Pramugari Terbaik: Asiana Airlines Maskapai dengan Seragam Terbaik: Etihad Airways Maskapai dengan Makanan Terbaik: Alitalia Bandara Terbaik di Dunia: Incheon, Seoul Hotel Terbaik di Dunia: The Address Downtown Dubai Destinasi Wisata Terbaik: Irlandia Staf Bandara Terbaik : Qatar Airways Hotel Bandara Terbaik : Hyatt Regency Incheon Layanan Wi Fi Terbaik : Boingo Wireless Disadur dari : Infopenerbangan.com

Selasa, 04 Desember 2012

2013 Citilink Akan Tambah 10 Pesawat

PT Citilink Indonesia yang merupakan anak perusahaan dari PT Garuda Indonesia tahun 2013 berencana akan menambah armadanya. “2013 nanti kami akan menambah 10 pesawat baru,” kata Arif Wibowo, Chief Executive Officer PT Citilink Indonesia di Jakarta. Lebih lanjut Arif menjelaskan, 10 unit pesawat baru tersebut berjenis Airbus A 320 yang memiliki 180 seat. “Namun sampai akhir tahun 2012 kami akan mendatangkan empat pesawat A 320,” ujar Arif. Saat ini Citilink memiliki 17 unit pesawat. Dengan penambahan empat pesawat sampai akhir tahun dan 10 pesawat pada 2013, jumlah pesawat Citilink berjumlah 31 unit. Dengan penambahan pesawat tersebut otomatis akan menambah jumlah frekuensi penerbangan Citilink. Saat ini frekuensi penerbangan Citilink sebanyak 90 frekuensi per hari. Sampai akhir tahun akan menjadi 137 frekuensi per hari. “Tahun depan dengan masuknya pesawat baru, frekuensi penerbangan kami meningkat. Per hari akan menjadi 190 frekuensi,”

Boeing Corporation Kembangkan Divisi Baru

Boeing Corporation (BA.N) Senin mengumumkan sebuah divisi baru untuk mengawasi pengembangan pesawat, hal ini dilakukan terkait dengan pengembangan produk jangka panjang. Perusahaan baru yang dikembangkan Boeing menurut berita yang dilansir dari Reuters bernama Scott Fancher, yang diperuntukan bagi program pengembangan pesawat Jet Boeing jet 777 , untuk “pembangunan pesawat” divisi baru ini akan menangani desain dan sertifikasi penerbangan pesawat Boeing MAX 737, dengan Boeing 767 dan 787-9 Tanker, dan Boeing 777-X serta Boeing 787-10X merupakan program yang belum secara resmi dimulai. Langkah ini diambil Boeing untuk meningkatkan produksi pabrik sebesar 25 persen selama 18 bulan ke depan, dan mencoba untuk mengembangkan lima jet derivatif dalam memenuhi permintaan pelanggan yang menginginkan pesawat yang dapat terbang jarak jauh namun hemat bahan bakar.Disamping tetunya dapat bersaing dengan produsen pesawat asal Eropa Airbus. “Keberhasilanl menyeimbangkan produksi dan prioritas pembangunan sangat penting untuk kelangsungan hidup masa depan kita dan sukses dengan pelanggan,” kata Ray Conner, kepala bisnis pesawat komersial Boeing, dalam sebuah pesan kepada karyawan Boeing.Disadur dari : Infopenerbangan.com

Senin, 03 Desember 2012

Penumpang Pemikat Hati Pramugari

Siapa sih pria yang tidak ingin berkenalan dengan pramugari cantik yang tersenyum ramah, saat traveling dengan pesawat terbang? Tapi sebelum itu, pastikan Anda tidak melakukan hal yang dibenci mereka. Situs pencarian wisata Skyscanner.com kembali merilis survei mengenai penumpang yang disuka dan dibenci pramugari. Survei digelar terhadap 700 pramugari dari aneka maskapai di dunia. Catat baik-baik hasilnya, ya! Seperti dilansir News Australia, Selasa (13/12/2012), terungkaplah siapa jenis penumpang yang disukai pramugari. Anda harus menjadi seorang pria berusia 30-tahunan, duduk di kelas ekonomi, pergi sendirian dan sedang berlibur. Jika memenuhi syarat ini, Anda adalah penumpang paling ideal di mata para pramugari cantik ini. Tapi sebaliknya, ada juga penumpang dengan kelakuan yang dibenci pramugari. Jangan lakukan hal-hal berikut ini, jika tidak ingin mendapatkan wajah judes mereka. Yang pertama, jangan menjentikkan jari untuk memanggil pramugari. 26 Persen pramugari membenci kebiasaan menyebalkan ini. Jangan juga buru-buru berdiri saat pesawat baru saja menyentuh landasan, padahal lampu sabuk pengaman belum dimatikan. 13 Persen pramugari juga tidak menyukainya. 11 Persen pramugari membenci kebiasaan buruk yang menjejalkan aneka tas ke kompartemen di atas bangku penumpang. Apalagi kemudian si penumpang mengeluh tidak ada tempat untuk tasnya. Penumpang yang terus berbicara sendiri saat demo keselamatan penerbangan, dibenci 9 persen pramugari. Penumpang yang meminta tambah bantal dan selimut, dibenci 8 persen pramugari. Hal minor lain yang dibenci pramugari antara lain, menjejalkan sampah ke kantung tempat duduk, mengeluhkan AC pesawat yang dingin, dan meminta minuman merk tertentu yang tidak ada di pesawat.